Padahal aku hanya ingin berteman dengan mereka… kini, hidupku bagai didalam surga yang tak tampak, hidupku di iringi banyak kemewahan, tetapi aku tak dapat menikmatinya sedikitpun.
Hidupku penuh tangis, setetes demi setetes air selalu keluar dari kelopak mataku… menghiasi hidupku.
Kini aku baru saja melewati masa masa terberat dalam hidupku, yaitu UASBN… di saat aku harus belajar dengan keras ditengah cemoohan dari teman temanku.
Kini, aku berharap harap cemas… aku sedang menuju kelas baruku di sekolah yang berbeda… ‘semoga saja di sekolah ini hidupku tak sengsara seperti di SD…’ pikirku…
Aku segera memasuki kawasan kelas 7A, kelas khusus untuk anak anak pintar. Sebenarnya aku tak mau dibedakan, aku ingin di kelas 7b, 7c, atau 7d. Tapi itu karena desakan dari pihak sekolah. Ya… akhirnya aku nurut deh L.
Saat aku ingin duduk… “hei… kamu Renattha Alice Hansorre ya??, boleh kenalan gak?” sapa seseorang di belakang kursiku.
Akupun menghela nafas senang, “eh... iya, boleh… namamu siapa?” tanyaku. “na..na.namaku Relizha Marshanda panggil aja Lizha… aku bisa panggil kamu siapa?”
“gak usah gagap gitu kali… panggil aja Natha…”
“oh… Natha, aku penggemar beratmu… boleh minta tanda tangan gak??” ujar Lizha sambil mengulurkan sebuah notes imut. Aku pun tersenyum tulus seraya mengambil notes yang tadi diserahkan oleh Lizha…
‘sret, sret, sret’ “nih Lizha, makasih ya..” kataku senang sambil mengembalikan notes milik Lizha itu…
“Natha, harusnya aku yang bilang terima kasih… berkat kamu, aku dapat sesuatu yang kumau sejak kecil” kata Lizha sambil tersenyum simpul, sengumannya sangat manis sehingga membuatku begitu senang.
“kamu manis banget sih…” godaku sambil tertawa, asyik banget ya punya teman…
“hehehe… kamu bisa aja…” jawabnya. Pipinya yang manis itu terlihat lebih manis karena pipinya yang memerah malu.
‘Kring… Kring… Kring...’ bel pun berbunyi 3 kali, tandanya kami semua harus memulai pelajaran… pelajaran pertama, matematika pun di mulai. Pertemuan pertama, kita belum belajar dulu… masih perkenalan. Guru matematika gokkil banget deh… namanya Mr.Reza
Saat istirahat tiba… “Natha, ke kantin bareng yukk… sama mereka berdua..” ajak Lizha sambil menarik tanganku… 2 anak sebelah Lizha pun mengikutinya. “oke deh…” ujarku senang.
Sesampainya di kantin, kami pun langsung memesan dan menyantap makanan yang telah dipesan…
Saat makan…“hai… boleh tau gak, nama kalian siapa?” ujarku kepada dua anak yang Kayaknya sih… temannya Lizha…
“boleh, kenalin… namaku Michelle, dan dia Rena. Kami dulu satu sekolah sama Lizha. Eh, ngomong ngomong, kamu Renattha Alice Hansorre ya??” Kata anak cantik berambut pirang yang mempunyai nama Michelle itu
“oh.. pantes aja kalian akrab banget. Iya, aku Renattha Alice Hansorre, panggil aja Nattha.”, jawabku.
“eh… masa? Kita penggemar beratmu lho…” “makasih… hehehe”
selesai makan makan, kami pun kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.
“Kringggggggggggggggggggg…..” bel berdering panjang, tandanya, kami harus segera pulang ke rumah masing masing.
Aku, Lizha, Michelle,Rena pun langsung menuju ke tempat parkiran sekolah kami, SimenHiS bersama sama.
“
Aku dijemput oleh supir pribadiku. Sehabis menutup pintu, mobil limosin yang berplat nomor ‘A l1 CE’ pun melaju dengan kencang.
‘fyuh… hari yang melelahkan, tapi sungguh indah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar